Apa yang akan terbesit di pikiran kita sewaktu mendengar kata MPLS atau MOS? Pemikiran kita pasti langsung merujuk ke kakak mentor, guru, sekolah, seragam yang serba baru, bahkan siswa baru yang masih polos dan pendiam.
Semuanya diawali pada tanggal 14 Juli 2016, dimana para panitia dan siswa baru sudah memenuhi area SMAK Yahya sejak pukul 6.45 untuk mengawali kegiatan dengan upacara. Kemudian semua siswa baru diarahkan ke aula ex-TKK Yahya untuk pembagian mentor serta mengisi data murid dan absen. Dilanjutkan dengan pengenalan lingkungan sekolah yang dibagi menjadi dua kelompok besar. Setelah puas berkeliling dan berkenalan dengan gedung sekolah, para siswa baru diberi waktu untuk beristirahat. Kemudian, pada pukul 1 siang, ada seminar tentang sex education, penyuluhan narkoba, dan etika pergaulan yang sangat penting bagi para remaja labil saat ini. Seminar berlangsung selama tiga jam nonstop,lho. Namun sebelum seminar, ada sebuah tampilan yang sangat menyegarkan mata, yaitu talent show dari para panitia. Semua panitia MPLS menari tanpa malu dan penuh semangat, semua orang yang ada di aula tersebut terhibur karna tampilan tersebut. Setelah seminar, para siswa pulang ke rumah masing-masing untuk menyiapkan segala sesuatu yang harus dibawa untuk retreat besok. Sedangkan para panitia? Mereka masih saja nyaman berada di sekolah mematangkan persiapan untuk keesokan harinya.
Jumat, 15 Juli 2016 pukul 11 siang, para peserta, panitia serta beberapa guru pergi ke Hotel Yehezkiel di Lembang untuk retreat. Semua kegiatan diawali dengan pembagian kamar, dan tidak lupa kebaktian pembukaan. Jangan lupa tata tertib yang sangat jelas dari tim kesiswaan. Saat melakukan kegiatan di retreat, semua tampak sangat menikmati acara, baik para peserta, panitia dan guru. Malamnya, ada KKR yang menyadarkan kita agar mau membuka hati dan membiarkan Tuhan yang mengambil alih hidup kita, dan selalu percaya serta bersyukur pada rencana-Nya yang ajaib.
Sabtu, 16 Juli 2016 yang pastinya diawali dengan kebaktian pembukaan, selanjutnya yaitu games yang selalu seru dan membuat kita terhibur. Ada enam pos dengan enam jenis games yang berbeda, dan pastinya masing-masing games mengajarkan nilai-nilai penting bagi kita. Namun, yang paling menarik dan menghibur yaitu “cau” dan “blind date”.
Permainan cau ini dimainkan oleh dua kelompok, yang masing-masing kelompok memilih satu orang perwakilan. Dua orang perwakilan tersebut akan ditutup matanya oleh kain dan harus memakan sebuah pisang yang digantung di tongkat pramuka mengikuti arahan berbentuk kode bebas yang dibuat oleh anggota kelompok. Permainan ini menyebabkan tawa yang tak berujung, wajah yang puas menertawakan satu sama lain bahkan ada sesama jenis yang tidak sengaja berciuman dan bertabrakan saat berebut pisang. Tidak kalah seru yaitu blind date. Cara bermainnya adalah salah satu anggota perempuan akan ditutup matanya oleh kain, kemudian salah satu anggota laki-laki akan didandani oleh perempuan tersebut berdasarkan arahan
dari masing-masing anggota kelompoknya. Pemenangnya yaitu yang makeupnya paling rapi dan bagus. Permainan ini membuat kita puas menertawakan wajah teman yang serupa dengan badut, atau karena salah saat memoleskan makeup ke wajah teman kita.
Saat hari terakhir di hotel, tepatnya sebelum makan siang, salah seorang siswa berulang tahun sehingga para panitia dan guru menjahili siswa tersebut. Siswa tersebut dimarahi oleh panitia bersamaan dengan beberapa siswa lainnya di hadapan para peserta dan guru. Namun, akting yang dilakukan oleh para panitia sangat bagus sehingga para peserta tidak menyangka bahwa itu semua hanya rekayasa. Di akhir, semua menyanyikan lagu Happy Birthday dengan gembira.
“Luar biasa, bahagia, dan sangat seru.” ujar beberapa siswa baru. Mereka juga mengaku puas dengan susunan acara yang rapi sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dan permainannya luar biasa. Namun mere
ka mengharapkan agar kakak kelas lebih friendly dan murah senyum. Tapi, mereka senang dengan kakak kelas yang baik dan kocak. Sstt, beberapa siswi berharap ada panitia atau siswa baru yang tergolong ganteng, hihi. Tapi bukan berarti angkatan-angkatan yang sekarang tidak ganteng, lho. Oh ya, walaupun ada yang masuk ke SMAK Yahya dengan alasan terpaksa, namun mereka senang bisa mengenal dunia baru yang indah dan mendapat sekolah yang berkualitas dalam segala hal.
Bagaimana dengan panitia saat ditanya mengenai MPLS? “Tahun ini rame dan para pesertanya cenderung menurut dan tidak bandel,” ujar beberapa kakak mentor. Selain itu, mereka senang bisa mendapat beberapa surat cinta yang gokil dan romantis disertai dusta ringan dari siswa baru. Kakak mentor yang sudah baper pun seketika jatuh hanya dengan kata ‘just kidding’ yang ditulis di penghujung surat. Harapan mereka di MPLS tahun depan agar panitianya dapat lebih tegas lagi dan MPLS semakin seru. Kita patut bangga kepada para panitia yang sudah datang walaupun masih musim liburan dan mempersiapkan MPLS tahun ini dengan usaha yang maksimal.
Penulis : Angela Mary – XI MIA 1